Nama :
chairun nisa
nim : 110903033
ilmu administrasi negara
fisip usu
nim : 110903033
ilmu administrasi negara
fisip usu
Tugas Organisasi dan Manajemen
2. Joseph L. Massie , ia mengemukakan 6 macam asas – asas organisasi
sebagai berikut :
•Unity of command , (
kesatuan perintah )
•Span of control , (
rentangan kontrol )
•The exception
principle , ( rentangan pegecualian )
•The scalar
principles , ( asas jenjang )
•Departementation , ( departemenisasi )
•Decentralization , ( desentralisasi )
•
C. Pendalaman
beberapa asas organisasi
Dalam merumuskan tujuan
organisasi hendaknya diperhatikan adanya
pengertian ketunggalan tujuan dan tahap – tahap tujuan . Yang
dimaksud dengan ketunggalan tujuan adalah organisasi sebagai keseluruhan
serta masing – masing satuan organisasi
yang ada harus memiliki baik kebutuhan
jasmani dan rohani yang
diusahakan untuk dicapai bagi satu
organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan tahap – tahap tujuan adalah urutan – urutan keseluruhan kebutuhan baik
jasmani maupun rohani yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi
sehinggan diketahui dengan jelas manakah tujuan pokok yang harus dicapai
terlebih dahulu dan manakah tujuan tujuan tambahan yang harus dicapai pada
tahap berikutnya. Tujuan tambahan adalah kebutuhan jasmani atau rohani yang
hendak dicapai oleh suatu organisasi karena sebagian tujuan pokok telah dicapai
dengan baik.
Menurut Herbert
G. Hicks , ada 5 macam
hubungan antara tujuan individu
dengan tujuan orgnisasi yaitu :
Totally opposing ( bertolak
belakang )
Partially opposing (
berbeda sebagian )
Neutral ( netral )
Compatible ( dapat
didekatkan atau hampir sama )
Identical ( tepat sama )
2. DEPARTEMENISASI
Yang
dimaksud dengan departemenisasi adalah
aktivitas untu menyususn satuan – satuan organisasi yang akan diserahii bidang
kerja tertentu atau fungsi tertentu. Fungsi adalah sekelompok aktivitas sejenis berdasarkan
kesamaan sifatnya atau pelaksanaannya.
Contoh :
Jawatan adalah organisasi bila dilihat dari
jenjangnya sendiri, tetapi bila dilihat dari jenjang yang lebih tinggi yaitu Propinsi Riau maka
jawatan adalah satuan organisasi. Demikian pula Propinsi Riau merupakan organisasi
bila dilihat dari jenjangnya sendiri, tetapi apabila dilihat dari jenjang yang
lebih tinggi misalnya Negara Indonesia maka Propinsi Riau hanyalah satuan
organisasi.
●
●
1.Satuan pimpinan / pimpinan, adalah pemegang wewenang tertinggi serta penanggung jawab terakhir
dari suatu organisasi.
2.Satuan Haluan , adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas untuk menetapkan norma , peraturan, kebijaksanaan pokok serta
menampung pendapat masyarakat lingkungannya.
3.Satuan Operasi , adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas pokok yang langsung berhubungan dengan
tercapainya tujuan organisasi.
4.Satuan Komersil, adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas pokok yang langsung berhubungan dengan
tercapainya tujuan yang pengurusannya berdasarkan berbagai asas ekonomi.
5.Satuan penunjangan , adalah
satuan organisasi yang melakukan aktivitas untuk membantu berbagai kebutuhan
satuan lain agar berjalan lancar.
6.Satuan Kontrol, adalah satuan
organisasi yang melakukan aktivitas memeriksa, ,engawasi, mencocokkan serta
mengusahakan agar pelaksanaan aktivitas satu sama lain dapat sesuai dengan yang
diharapkan.
7.Satuan konsultasi , adalah
satuan organisasi yang melakukan aktivitas memberikan bantuan keahlian dengan
jalan memberikan nasehat ataupun motivasi kepada satuan lainnya.
•Departemenisasi berdasarkan
jasa
contoh : misalnya dalam
perusahaan money changer menerima
penukaran uang baik ke bentuk rupiah, dollar, yen dll.
•Departemenisasi berdasarkan
alat
contoh : dalam sekolah teknik
terdapat jenis-jenis bidang berbeda seperti teknik mesin, teknik computer,
teknik pertanian, teknik sipil dll.
•Departemenisasi berdasarkan
wilayah
contoh : dalam kelurahan
dibentuk pembagian desa, RT, dan RW nya.
•Departemenisasi berdasarkan
waktu
contoh : di carefour jam kerja pegawai dibagi dalam
sip pagi, siang dan sip malam.
•Departemenisasi
berdasarkan jumlah
contoh : misalnya kursi dekan sebuah fakultas pasti
cuma ada satu saja dan kursi untuk
pembantu dekan bisa diisi oleh tiga orang tetapi kursi untuk para staffnya
mungkin bisa mencapai sepuluh orang.
•Departemenisasi
satuan organisasi khusus
contoh : tim evaluasi
kebijakan , KPK ( komisi pemberantasan korupsi ) dll.
3.PEMBAGIAN KERJA
Pembagian kerja dapat
diartikan menjadi dua macam ,yaitu :
Pertama, pembagian kerja adalah
perincian serta pengelompokkan aktivitas-aktivitas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain untuk
dilakukan oleh satuan organisasi tertentu. Contoh : adanya administrasi personalia, administrasi
keuangan , administrasi produksi didalam suatu perusahaan.
Kedua, adalah perincian serta
pengelompokkan tugas – tugas yang semacam atau erat hubungannya satu sama lain
untu dilakukan oleh seorang pejabat
tertentu.
Contoh
: adanya presiden , wakil presiden, ketua partai , bendahara mum dll.
Tentang pentingnya
pembagian kerja Luther Gulick mengemukakan
alasan – alasan sebagai berikut :
1.Karena orang berbeda dalam
pembawaan , kemampuan serta kecakapan dan mencapai ketangkasan yang besar
dengan spesialisasi.
2.Karena orang yang sama tidak
dapat berada di dua tempat pada saat yang sama.
3.Karena seseorang tidak dapat
mengerjakan dua, hal pada saat yang sama.
4.Karena bidang pengetahuan dan
keahlian begitu luas sehingga eseorang dalam rentangan hidupnya tidak mungkin
dapat mengetahui lebih banyak dari pada sebagian sangat kecil daripadanya.
Dalam melakukan pembagian kerja hendaknya diperhatikan beberapa hal berikut :
a.Tiap –tiap satuan organisasi
hedaknya memiliki perincian aktivitas yang jelas tertulis pada daftar perincian
aktivitas.
contoh : setiap kegiatan yang
dilakukan oleh kecamatan harus dibuat menjadi suatu agenda kegiatan kecamatan
tersebut disertai dengan laporan pertanggungjawaban.
●
f.Penempatan para pejabatnya
hendaknya yang tepat.
contoh : penempatan para sarjana ekonomi tepat diletakkan pada
bagian keuangan sebuah kantor.
g.Penambahan atau pengurangan
pegawai hendaknya berdasarkan volume kerja.
h.Pembagian kerja terutama
yang menyangkut para pejabat dalam sesuatu satuan organisasi.
contoh : misalnya dalam suatu staf
pemasaran diperlukan 4 orang yang berlaku sebagai penanggung jawab
promosi, penanggung jawab karyawan yang turun ke lapangan, penanggung jawab
pasar promosi, dan penanggung produk yang dipasarkan.
i.Penggolongan tugas.
contoh : misalnya tugas
yang harus dikerjakan hari ini atau sering disebut dengan dead line, dll.
j.Adanya dasar pembagian
kerja yang menjadi landasan dalam melakukan pembagian kerja.
contoh : misalnya adanya
pembagian kerja berdasarkan fungsi,rangkaian kerja,langganan dan lain – lain.
4.KOORDINASI
●
Menurut James D. Monney
koordinasi adalah pengatran usaha sekelompok orang secara teratur
untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan tercapai suatu tujuan
bersama. Menurut Henry Fayol, mengkoordinasikan berarti mengikat bersama
,menyatukan, dan menyeleraskan semua kegiatan dan usaha . sedangkan menurut Herbert G. Hicks , prinsip koordinasi menerangkan bahwa pelaksanaan organisasi itu
efektif apabila semua orang dan sumber disinkronkan, diseimbangkan, dan
diberikan pengarahan. koordinasi dapat dilakukan dengan berbagai cara , antara
lain adalah :
1.Mengadakan
pertemuan informal antara para pejabat.
contoh :
apabila para pejabat sedang istirahat ataupun makan siang lakukan pendekatan
agar memudahkan tujuan koordinasi tercapai.
5.PELIMPAHAN
WEWENANG
Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak seorang pejabat untuk
mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungjawabnya dapat
dilaksanakan dengan baik. Jadi, pelimpahan wewenang berarti penyerahan sebagian
hak untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas dan tanggungjawabnya
dapat dilaksanakan dengan baik dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lainnya. Sedangkan
tanggungjawab itu sendiri berarti keharusan pada seorang pejabat untuk
melaksanakan secara selayaknya dan segala sesuatu yang telah dibebankan
kepadanya.
contoh konkritnya adalah : apabila seorang
dosen memberikan tugas kepada komting kelas untuk membagikan materi yang ada
kepada teman – temannya karena dosen tsb berhalangan hadir maka komting
tersebut harus menjalankan perintah tsb dengan penuh tanggung jawab.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam melakukan pelimpahan wewenang :
a. Batas wewenang.
contoh : seorang sekretaris harus melimpahkan tugas sekretarisnya (
bukan tugas bendahara) kepada wakil
sekretaris.
b. Tanggungjawab.
contoh : seorang yang melimpahkan dan seorang yang menerima
pelimpahan tersebut harus saling bertanggungjawab dan tidak melempar tanggung
jawab.
c. Antara tugas
,tanggungjawab dan wewenang harus seimbang.
contoh : apabila seorang guru diberi tugas oleh pihak sekolah untuk
mengikuti rapat maka tanggungjawabnya adalah menghadiri
rapat tersebut dan membuat catatan hasil
rapat kepada pihak sekolah.
d. Kemauan memperhatikan
pendapat dari pejabat yang menerima limpahan .
contoh : apabila seorang kadis melimpahkan sebuah tugas kepada
wakilnya maka setidaknya si kadis
menerima pendapat wakilnya dalam penyelesaian tugas tersebut.
6.RENTANGAN
KONTROL
Yang dimaksud dengan asas rentangan kontrol adalah jumlah
terbanyak bawahan langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan
tertentu. Bawahan langsung adalah sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan di
bawah atasan tertentu. Atasan langsung adalah mereka yang memimpin langsung
sejumlah bawahan tertentu.
contoh : seorang manajer dalam suatu
perusahaan harus melakukan pengontrolan kepada seluruh aktivitas perusahaan
tetapi lebih difokuskan kepada staf – staf yang berada dibawahnya dan
selanjutnya para stafnya melakukan pengontrolan kepada para divisinya dan
kemudian para divisi – divisi dari masing – masing staf melakukan pengontrolan
kepada para karyawan yang berada dibawah mereka.
7..
8.KESATUAN PERINTAH
Yang dimaksud dengan kesatuan perintah adalah tiap
– tiap pejabat dalam organisasi hendaknya hanya dapat diperintah dan bertnggungjawab kepada seorang
pejabat atasan tertentu. Ada satu pengecualian bahwa asas kesatuan perintah
memang tidak dapat berlaku dalam organisasi berbentuk fungsional yang semua
pejabat dan atasan yang memiliki bidang
kerja tertentu dapat memerintah kepada semua pejabat bawahan yang ada sepanjang menyangkut bidang kerja pejabat atasan tadi.
Contoh : setiap karyawan harus
mengerjakan tugas yang diberikan sesuai dengan apa yang diberikan oleh bagian
kepala staf dari atasan mereka sehingga terjadi suatu sinergi kesatuan perintah
dan tidak melenceng dari jalur yang telah ditetapkan.
●
9.FLEXIBILITAS
Dalam melaksanakan asas
flexibilitas ini hendaknya jangan dilupakan bahwa pada waktu melakukan
perubahan jangan sampai menghambat kelancaran aktivitas yang sedang berjalan.
Contoh :
apabila dalam pemerintah terdapat pembaruan kebijakan peraturan yang ada maka
tidak perlu memberhentikan peraturan – peraturan yang sudah berjalan belakangan
ini, sampai mulai berlakunya suatu peraturan baru itu diberlakukan biasaanya
terdapat rentang waktu yang agak lama untuk mulai menyesuaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.